Selasa, 01 Juli 2008

suara hati

Cukup lama kita selam-menyelam
dalam gelap dalam terang

Langit diatas kita
kuanggap tak pernah berubah
saat ini
dan saat yang lewat

Isi hati aku
adalah permen karet
yang nakal dan lengket
Aku terapit cinta

Dalam tiap senyum yang lepas
aku melewati angin,
membasahi hujan,
membasuh air
aku tak pernah mengundangnya
cinta datang ketika
kau telah menyatu
dalam nadi yang tak kutahu
cinta ini menjadi bom waktu
setiap saat bisa membunuhku
kau mungkin takkan pernah tahu
Darah-darah yang tercecer
hanya karena kusebut namamu
Kesepian menemani hidupku
yang selalu melingkari, dan memanggil rindu
mengingat tampang seorang pujaan
terlintang dia disetiap lamunan
Dirimu tak dapat kutinggalkan
wajah cantikmu tak dapat aku lupakan
Hayalku mengikuti wajah indahmu
tidurku bermimpi bibir manismu
tiap langkahmu akan kujejaki selalu
mengintai gerak,cinta yang aku tunggu.
Otakku sepi
Pikiranku terapung di atas waktu
Suaraku tertahan oleh kerinduan yang tak terkabulkan
Hatiku berjalan... berjalan,
Menyusuri cahaya-cahaya keinginan
Hatiku melangkahi batu-batu kecemburuan
Aku rindu jiwamu
Aku rindu cahayamu
Aku rindu kau mengatakan "aku sudah disini"
Tetapi kamu tetap tidak ada
di kegelapan aku mencari kata
Aku meraba arti
Aku menyentuh makna
Dalam gelap
Kutelusuri arti jasadmu
Wajahmu
Seperti gunung di kejauhan pagi
yang dibayangi embun dan sinar
matahari
Nafasku seperti angin
jam setengah enam pagi
Berhembus
Kecil
Sejuk
Sudah cukup. Aku tidak ingin membebani pikiranku lagi dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak aku mengerti. Biarlah semua berjalan seperti adanya. Biarlah ku lalui malam ini dengan indah.

Tidak ada komentar: