Kamis, 26 Juni 2008

hanya manusia biasa

aku adalah...manusia biasa seperti kalian semua....
dan aku sama seperti kalian yang menpunyai hati....
dan aku juga ingin mencintai dan di cintai....
tapi aku Berkarat, diriku ini hitam berkarat
Terlaknat, ku kencani malaikat maut
Terasing dalam kumpulanku
Terhanyut dalam khayalanku
Lelahnya sisi kecil hati
Ikuti alur hidupku mencoba melawan dosa yang terlahir
Luaskan ruang bernafas
Resah dera jiwa, pijak rapuh jiwaku
Bunuh diri akhiri hidup persetan siksa dan dosa
Dan terpikir olehku tuk akhiri hidup ini
Serahkan segalanya pada Yang Maha Kuasa
Bisu terus pandangi
Coba tuk membaca maksud hati
Diam aku nikmati
Rapuh dan ringkih untuk berdiri
Kuhampiri sebuah mimpi
Berharap tersisa sebuah ruang tempat di mana tenangkan jiwa
Berharap tersisa sebuah bintang tempat berdoa tanpa suara
Peluk aku Sang Cipta
Sambut aku Sang Cipta
Beri aku teman .. Beri aku angan
Langit kelam gelap tak berujung
Terjepit diam terpaku rapuh tanpa terasa
Aku terjebak dalam ringkihnya tubuhku ini
Aku tersudut di kehampaan ruang dan waktu
Sulit tuk ungkapkan beban pikiran
Mati terbelenggu angan-angan
Terkunci erat tanpa bisa berontak
Putus asa tiada tara
Siksa batin gores jiwa
Nyalang hitam gurat sesal
Gelap malam hilangkan akal
Akankah datang sepasang tangan
Merangkulku terbang pulang
Akankah datang seorang teman
Menuntunku menuju cahaya
Wajah lusuh pendam derita
Kuteriak lepaskan amarah yang terbendung
Ku tak kuasa menahan siksaan yang menghimpit
Resah dera jiwa, pijak rapuh jiwaku
Bunuh diri akhiri hidup persetan siksa dan dosa
Dan terpikir olehku tuk akhiri hidup ini
Serahkan segalanya pada Yang Maha Kuasa
Semu arah hiasi langkahku
Tiada lelah habiskan sang waktu
Sinar untuk terangi rautku
Cairkan darahku yang lama membeku
Langit kelam.. gelap tak berujung
Jejak langkah ringkih aku jalani
Ketika semua bayang menjauh dari tubuh
Dan ketika semua angan enggan menyapa
Terbaring aku, terjebak aku
Di keheningan dalam ketiadaan
Kucoba cahayai ruang jiwa ini
Terus berharap dan terangi
Kucoba sembunyikan suara hati
Saat kebenaran tak lagi bermakna
Aku tersandar dan terdiam
Kemana akan kubawa diriku pergi
Semakin jauh, semakin rapuh
Lepaskan diri, jatuh membusuk
Kuhampiri sebuah mimpi
Perih luka terus dekati
Hilang … Lepas kendali
Berharap tersisa sebuah ruang tempat di mana tenangkan jiwa
Berharap tersisa sebuah bintang tempat berdoa tanpa suara
Peluk aku Sang Cipta
Sambut aku Sang Cipta
Beri aku teman .. Beri aku angan
Muak lelah ku gusar terhempas
Hitam .. kelam
Derita ini akan terus kukecap dalam kesendirianku